Jumat, 15 November 2013

PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI





PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI



Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.         
Berikut ini adalah pengertian dan definisi produksi:  
       
# PENGERTIAN PRODUKSI SECARA SEMPIT
Produksi adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah
barang menjadi barang yang lain

# PENGERTIAN PRODUKSI SECARA LUAS
“Produksi adalah segala kegiatan manusiabaik secara langsung maupun tidak langsung  yang
bertujuan untuk meningkatkan atau menambah nilai guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang
ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.”

# PENGERTIAN PRODUKSI SECARA UMUM
Produksi merupakan semua perbuatan atau kegaitan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang 
barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan,
penulisan buku - buku cerita, dan pelayanan jasa keuangan

# PRODUKSI SEBAGAI SISTEM DAN PROSES
Produksi sebagai sistem berarti bahwa terdapat hubungan yang saling memberikan pengaruh dan
mempengaruhi antara faktor produksi yang satu dan yang lainnya.
Produksi sebagai proses berarti bawa produksi dilakukan melalui tahap demi tahap secara
berurutan.

# PENGERTIAN PRODUKSI SECARA EKONOMI
Produksi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan
kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa

# Drs. BAMBANG PRISHARDOYO, M.Si; 2005
Produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa

#Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto :
“Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa,
dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi.”
(Sumiarti, Murti et, al., Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II, Penerbit Liberty, Yogyakarta,
1987, Hal 60.)

TIGA MACAM KEGIATAN EKONOMI UTAMA
·         Konsumsi   = menikmati/ menggunakan/ memakai barang dan jasa
·         Produksi     = suatu proses untuk membuat barang dan jasa
·         Distribusi   =  suatu kegiatan untukmencapaikan barang yang diproduksi oleh produsen ke
Konsumen lewat pasar.
Yang menjadi Konsumen, Produsen, dan Distributor, yaitu:
·         Rumah tangga                 = sebagai konsumen barang dan jasayang dihasilkan produsen
·         Perusahaan                      = Sebagai produsen
·         Pemerintah                      = Sebagai pengatur perekonomian yang ada di dalam negeri.
·         Masyarakat Luar Negeri = Sebagai konsumen dan produsen

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
  1.  
    1. Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
  1.  
    1. Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
  1.  
    1. Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
  1.  
    1. Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Persediaan Bahan Baku
  1. Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.
Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan.
Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.
Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :
  1.  
    1.  
      1.  
        1.  
          1. Fungsi Decoupling
Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock.
  1.  
    1.  
      1.  
        1.  
          1. Fungsi Economis Lot Sizing
Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
  1.  
    1.  
      1.  
        1.  
          1. Fungsi Antisipasi
Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.
Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):
  1.  
    1. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
    2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
    3. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
    4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
    5. Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
  1. Peranan Persediaan
Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk:
  1.  
    1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
    2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
    3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
    4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
    5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
    6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).
  1. Arti Penting Persediaan Produk Jadi
Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).
Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
  1.  
    1.  
1.       
        •  
          1.  
            1.  
              1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
              2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
              3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
  1. Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ)
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
  1.  
    1.  
      1.  
        1.  
          1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
          2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
  1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
  2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
  3. Biaya keusangan
  4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
  5. Biaya asuransi persediaan
  6. Biaya pajak persediaan
  7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
  8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZmJvsJyLY_7zaXazJs1AS99SoStthnn1odmA-xC1sF4h-TdZtRcHylcSzd7CJP3SWu5w9vxvwUt6wquFLz5WPS9z7HX6QcZljGzGZPgmvgVCk5W6KDUckLt-oYFtwppAFY2X73k5sfjk/s400/sistem+produksi.jpg

sumber:

http://febri-zikrillah.blogspot.com/2013/01/pengerian-dan-definisi-produksi.html
http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZmJvsJyLY_7zaXazJs1AS99SoStthnn1odmA-xC1sF4h-TdZtRcHylcSzd7CJP3SWu5w9vxvwUt6wquFLz5WPS9z7HX6QcZljGzGZPgmvgVCk5W6KDUckLt-oYFtwppAFY2X73k5sfjk/s400/sistem+produksi.jpg

Jumat, 08 November 2013

TUGAS 4: PEMASARAN



Pemasaran adalah kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan dengan konsumen, Seperti yang diungkapkan oleh Boyd, Walker, Larreche (2005) pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran”. Konsep inti pemasaran merubah peran pemasaran seiring dengan kesadaran akan pentingnya pelanggan bagi suatu perusahaan,

 Menurut Kotler, (2007): menyatakan bahwa .Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain..

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pemasaran bertujuan untuk memuaskan konsumennya dengan mengenali apa yang dibutuhankan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar.

Konsep-konsep Inti Pemasaran

a) Kebutuhan : suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu.
b) Keinginan : yang menyangkut keinginan manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.
c) Permintaan : kebutuhan/keinginan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya terbatas.
d) Produk : sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan.
e) Pertukaran : kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan sesuatu sebagai gantinya.
f) Transaksi : mengendalikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan di antara dua pihak yang melibatkan sedikitnya dua barang/jasa, syarat-syarat yang di sepakati,waktu kesepakatan, dan tempat
g) Pasar : himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.

Manajemen
dan Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,perencanaan,implementasi,dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi,oleh karena itu manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen permintaan.

Keadaan Permintaan dan Tugas Pasar

1. Permintaan negative
Sebagian besar pasar tidak menyukai produk. Tugas pemasar adalah menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah suatu program pemasaran dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah dan promosi yang lebih positif.
2. Tidak ada permintaan
Tidak memiliki kepentingan terhadap manfaatnya. Tugas pemasar adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
3. Permintaan terpendam
Memiliki harsat kuat terhadap sesuatu yang tidak dapat dipuaskan oleh produk atau jasa yang ada. Tugas pemasar adalah mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
4. Permintaan yang menurun
Setiap organisasi cepat atau lambat menghadapi menurunnya permintaan terhadap satu atau lebih produknya. Tugas pemasaran adalah meningkatkan kembali permintaan yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan cara kreatif.
5. Permintaan yang tidak teratur
Permintaan yang berubah ubah menurut musim, hari, atau bahkan jam. Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk mengubah pola waktu permintaan melalui cara penentuan harga yang lebih fleksibel, promosi dan rangsangan lainnya.
6. Permintaan penuh
Menghadapi permintaan penuh apabila organisasi itu puas terhadap volume atau hasil yang telah dicapainya. Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan ini di tengah perubahan selera konsumen serta meningkatnya persaingan.
7. Permintaan yang berlebihan
Menghadapi permintaan tingkat yang lebih tinggi dari pada yang dapat atau ingin dilayaninya. Tugas pemasaran adalah melakukan demarketing yaitu menemukan cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen, seperti dengan menaikan harga, mengurangi promosi ataupun aktivitas pelayanan.
8. Permintaan yang tidak sehat
Akan memunculkan upaya yang terorganisasi untuk mengurangi ataupun mencegah penggunaannya. Tugas pemasaran adalah mengajak orang orang yang mengemari produk produk ini untuk mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya.
Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan Berdasarkan Konsep Inti Pemasaran
Kebutuhan dalam konsep pemasaran  merupakan suatu hal yang penting baik bagi konsumen maupun pemasar karena dari kebutuhan-kebutuhan tersebutlah terciptanya produk yang akan di pasarkan kepada konsumen sehingga sangat berkaitan dengan pemasar.
Keinginan merupakan suatu hal yang diinginkan dan diharapkan agar dapat memperoleh sesuatu yang di dambakan baik oleh konsumen maupun pemasar sendiri, karena seorang pemasar berkeinginana untuk bisa memuaskan konsumen serta  dapat memajukan perusahaannya.
Dilihat Dari Segi Fungsinya
  • Makan adalah kebutuhan yang tidak terelakan. Makanan memiliki fungsi utama sebagai sumber energi untuk tubuh.
  • Sedangkan memberikan rasa enak adalah fungsi tambahan dari makanan. Maka makanan enak adalah keinginan, bukan kebutuhan. Tapi bukan berarti tidak boleh makan makanan yang enak-enak.
  • Berpakaian adalah kebutuhan kita agar terlindung dari cuaca. Pakaian juga berfungsi untuk menjaga aurat yang musti kita jaga.Tapi apakah perlu memakai pakaian yang bermerk dan mahal? Saya rasa pakaian bermerk dan mahal bukan lagi kebutuhan, tapi keinginan saja.
  • Rumah juga kebutuhan, tempat kita tinggal dan bernaung. Agar rumah bisa berfungsi dengan baik, rumah juga ditunjang dengan berbagai perlengkapan rumah tangga utama seperti panci, piring, sendok, wajan, tempat tidur dan perabotan lainnya. Setiap alat dan perabotan itu memiliki fungsinya masing-masing. Selama itu digunakan sesuai dengan fungsinya, itu adalah kebutuhan. Tapi kalau sudah digunakan untuk “pamer”, sekedar menunjukkan kepada tetangga bahwa kita pun mampu membeli seperti mereka, itu bukan lagi kebutuhan, itu hanya keinginan.
Standar kebutuhan dan keinginan berdasarkan kondisi lingkungan, aktivitas harian, tuntutan pekerjaan/profesi dan sebagainya. Bagi sebagian orang, motor sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa menunjang aktifitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian, maka motor adalah alat transportasi yang menjadi kebutuhan. Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam aksesories motor, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan berkendara, tapi hanya sekedar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja.

                                                    SUMBER-SUMBER