Selasa, 23 Desember 2014

Sumatra Utara



                                SUMATERA UTARA (MEDAN)
MANDAILING

Budaya Sumatera Utara
   Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera,Indonesia.
Provinsi ini dihuni oleh banyak suku bangsa yang tergolong dari Melayu Tua dan Melayu Muda. Penduduk asli provinsi ini terdiri dari Suku Melayu, Suku Batak, Suku Nias, dan Suku Aceh. Daerah pesisir Sumatera Utara, yaitu timur dan barat pada umumnya didiami oleh Suku Melayu dan Suku Mandailing yang hampir seluruhnya beragama ISLAM. Sementara di daerah pegunungan banyak terdapat Suku Batak yang sebagian besarnya beragama KRISTEN. Selain itu juga ada Suku Nias  di kepulauan sebelah barat. Kaum pendatang yang turut menjadi penduduk provinsi ini didominasi oleh Suku Jawa. Suku lainnya adalah Suku Tionghoa  dan beberapa minoritas lain.
Sumatera  Utara yang kaya dengan budaya adat istiadat dan keindahan alamnya.
Sumatera Utara kaya dengan berbagai adat budaya atau etnis yang beragam antara lain : Etnis Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Nias, Etnis Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung dalam pasar pariwisata di Sumatera Utara. Walaupun begitu banyak etnis budaya di Sumatera Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk kebersamaan yang baik. kalau di lihat dari berbagai daerah bahwa hanya Sumatera Utara yang memiliki penduduk dengan berbagai etnis yang berbeda dan ini tentunya sangat memiliki nilai positif terhadap daerah sumatera utara.





Kekayaan budaya yang dimiliki berbagai etnis yaitu :
Batak Toba dengan Tarian Tortor, Wisata danau toba, wisata megalitik (kubur batu), legenda (cerita rakyat), adat budaya yang bernilai tinggi dan kuliner.
 Batak Karo yang terkenal dengan daerah Berastagi dengan alam yang sejuk dan indah, penghasil buah-buahan dan sayur-sayuran yang sudah menembus pasar global dan juga memiliki adat budaya yang masih tradisional.
 Etnis Melayu yang terkenal dengan berbagai peninggalan sejarah seperti Istana Maimoon, tari derah dan peninggalan rumah melayu juga masjid yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
 Batak Angkola yang terkenal dengan kultur budaya yang beragam, mulai dari tari daerah adat istiadat dan merupakan penghasil salak (salak sidempuan) yang juga sudah dapat menembus pasar global.
Batak Pakpak Dairi yang dikenal dengan peninggalan sejarah megalitik berupa mejan dan patung ulubalang dan tentunya juga memiliki adat istiadat dan tari daerah juga alat musik yang khusus.
Etnis Simalungun memiliki peninggalan sejarah berupa Rumah Bolon atau yang dikenal dengan Museum Lingga/Rumah Bolon yang pada tempat itu masih terdapat berbagai peninggalan sejarah dan etnis Simalungun juga memiliki adat istiadat dan budaya yang tersendiri.
Etnis NIAS memiliki daerah yang kaya dengan wisata alam yang sangat menakjubkan yang telah memiliki nilai jual hingga ke mancanegara, daerah ini juga memiliki kekayaan situs megalitik dan daerah ini masih tergolong daerah yang orisinal yang belum terlindas dengan kemajuan zaman karena didaerah ini masih banyak peninggalan megalitik seperti kampung batu, nilai budaya yang tradisional dan banyak lagi yang sangat bernilai tinggi, dan menurut cerita masyarakat setempat, daerah tersebut sudah direncanakan untuk dijadikan salah satu zona situs megalitik yang dilindungi dunia.
Etnis Sibolga Pesisir ini juga memiliki berbagai budaya dan adat istiadat yang khusus yang juga memiliki nilai sejarah yang sangat berharga.
Dari semua etnis tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya dan etnis juga sejarah yang patut untuk diperhitungkan dan dijaga kelestariannya demi mengangkat martabat bangsa Indonesia di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
SUMATERA UTARA SENI dan BUDAYA yang terdapat di Sumatera Utara
-Musik
Musik yang biasa dimainkan,cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang.        
-Tarian
seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan.
Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhususan.
-Kerajinan
tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan.






Bermacam-macam penganut agama yang ada di Sumatera Utara
Agama utama di Sumatra Utara adalah:
  • ISLAM
terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,Jawa, Aceh, suku Batak Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun dan Pakpak
  • KRISTEN
(Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias
  • HINDU
 terutama dipeluk oleh keturunan India di perkotaan
  • BUDDHA
terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • KONGHUCU
terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • PARMALIM
dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi
  • ANIMMISE
masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya.
“Banyak sekali orang yang berpendapat bahwa adat istiadat dari orang Sumatera Utara kasar-kasar”. Menurut saya banyak orang yang menganggap orang sumatera kasar-kasar dikarnakan dari tutur bahasa yang agak sedikit keras. Sebenernya bahasa tersebut sudah menjadi tradisi dari orang sumatera,karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan atau tradisi yg telah diturunkan dari generasi ke generasi.dan tidak akan bisa dirubah,karena kebiasaan itu sudah lahir dari jaman nenek moyang kita.

Kebudayaan Sumatera Utara
Ø  Rumah Adat

       https://sp.yimg.com/ib/th?id=HN.608015108621732499&pid=15.1&P=0
Ø  Gordang Sambilan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAav_FMl23CNbcRU43Iuh23XzGqPZoxQ6nYFTuTQgSpsWx6hyphenhyphen2PXLOatsIiCmT5RTZv0QyEGhQcoF7iji3gsNi742XCLIMXEsun0WikIiB3uzRrcxQqd4PwVJRNMOI3auw7FneKJLF8KM/s400/9+drums+200+dpi.jpg



Ø  Tor-tor
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditindb/wp-content/uploads/sites/12/2014/02/Tari-Tor-Tor1.jpg
Ø  Ulos Batak

       https://sp.yimg.com/ib/th?id=HN.608028947011797937&pid=15.1&P=0




Ø  Danau Toba

http://tipsjalan.com/wp-content/uploads/2013/11/Gambar-Danau-Toba-Terbaru.jpg

Ø  Pakaian Adat
 
             http://fitinline.com/data/article/20140224/Pakaian%20Adat%20Sumatera%20Utara%20001.jpg


Ø  Makanan & Minuman Khas Sumatera Utara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTLZ8q45xDLTIBEaINCqKsPVWr54ZmFKdMi3d5u3PsMRXPFVLtf4QmpSLdkGJH9DUzai2cJXaZpz6dCMTBCQiIaHhzGyuYcj28jlfzmm7BtHmwtvA81gaP5LaQWiaksfis_JOzU3dk0Mc/s1600/zulaikhabika.jpg     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr0Sdx5xCZrimwPwLJuMqJsGYcN0ZrLW9eFTz9Lb9KuQZJJk6BWqbul44jJI15NON7i1vppOJHnOLh06Fy6EvOzuDr8gZiMzRDkiYOZQtkCMWKl8dhSRqxQpuSVIsSTlsOHhG-GcrvSX0/s1600/pancake-durian.jpg     http://www.poenta.net/wp-content/uploads/2013/11/lappet.jpg

    Bika Ambon           Pancake Durian            Ombus-ombus
        https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNcDCc9qkHq_QOamXhzgK_0mbh5HRxN3YcFFHkivpOSbpc637zlrw1nBMnFLIhgUzm1yoUVrLdOEqZv_eFh0bFmoq4LgV5eaaf9-iwx1L-NKzTc5_K6b6otMUcIUsiFr6DfrrgCfksqaci/s1600/mie-gomak-tapanuli+%281%29.jpg     http://www.poenta.net/wp-content/uploads/2013/11/kacang-sihobuk.jpg      https://sp.yimg.com/ib/th?id=HN.608003164310539989&pid=15.1&H=120&W=160&P=0
     Mie Gomak/mie medan     Kacang Sihobuk          Daun ubi tumbuk
        https://sp.yimg.com/ib/th?id=HN.608016122224315958&pid=15.1&P=0    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8gPBVLYdN_PS-ByawEruvROhMttDhJPdgnc1J9Du7k6-alPT8ujWHvx921U_ro_q8l0ZZURZ43jW-vlEzVvSfiLrs3aqaWcECFs7a3WNIx3_8iE3_se8bkrgPNCLff6WSTzDAvKeWqGk/s1600/TST.JPG     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfPu4rKep5F3bQ93yzg1c5zQJ8r9JV15kOZoZqGvpR_N-WWkhNkAdgGEA_rstVBatiXMXLGDIRFF6eEsiYfObqVU59v-I1HbV4fkmm6ghqbyMh7WIck4mKFF06hwqoQw15lFkMVQx8xO4/s320/sirup+markisa+dan+terong+belanda+khas+Sumut.+foto+adji+K..jpg
             Lemang                 TST                 Sirup Markisa




MANDAILING
Suku Mandailing adalah suku bangsa yang mendiami Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tpanuli Selatan,  Kabupaten Labuhan Batu, , Kabupaten Labuhan batu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara di Provinsi Sumatera Utara beserta Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Barat , dan Kabupaten Rkan Hulu di Provinsi Riau . Mandailing merupakan kelompok masyarakat yang berbeda dengan suku, Hal ini terlihat dari perbedaan sistem sosial, asal usul, dan kepercayaan.
Pada masyarakatMinangkabau, Mandailing atau Mandahiliang menjadi salah satu nama suku yang ada pada masyarakat tersebut.
            Bahasa Mandailing
Bahasa Mandailing merupakan bahasa yang terdapat di provinsi Sumatera Utara bagian selatan, Sumatera Barat dan Riau bagian utara, yang merupakan varian dari bahasa Sanskerta yang banyak dipengaruhi bahasa Arab.
Bahasa Mandailing Julu dan Mandailing Godang dengan pengucapan yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing Natal, tapi tidak termasuk bahasa Natal (bahasa Minang), walau pun pengguna bahasa Natal berkerabat (seketurunan) dengan orang-orang Kabupaten Mandailing Natal pada umumnya.
Sementara itu, bahasa Mandailing Padang Lawas (Padang Bolak) dipakai di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara dan Padang Lawas.
Di Pasaman, Sumatera Barat dan Kampar, Riau, bahasa Mandailing mempunyai variasi tersendiri.
Di wilayah Asahan, Batubara, dan Labuhan Batu, orang-orang Mandailing umumnya memakai bahasa Melayu Pesisir Timur.
Bahasa Mandailing Angkola, terutama di Angkola Dolok (Sipirok) adalah bahasa yang paling mirip dengan bahasa Batak Toba, karena letak geografisnya yang berdekatan, namun bahasa Angkola sedikit lebih lembut intonasinya daripada bahasa Toba. Bahasa Angkola meliputi daerah Padangsidempuan, Batang Toru, Sipirok, seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan.
Secara umum, orang Mandailing akan menggunakan bahasa Melayu bila bertemu, apabila ada kata-kata yang tidak dimengerti dalam dialek lokalnya masing-masing.
Marga Mandailing
Kata marga di Mandailing atau Mandahiling bisa berarti clan yang berasal dari bahasa Sanskrit, varga yaitu warga atau warna , ditambah imbuhan ma atau mar, menjadi mavarga atau marvarga, artinya berwarga, dan disingkat menjadi marga. Marga itu sendiri bermakna kelompok atau puak orang yang berasal dari satu keturunan atau satu dusun. Marga juga bisa berasal dari singkatan 'naMA keluaRGA'. Namun, tidak semua orang Mandailing mencantumkan marga dalam namanya, karena dianggap cukup sebagai identitas antara orang Mandailing/Mandahiling sendiri. Selain itu, di antara orang Mandailing ada juga yang tak memakai sistem patrilineal atau sistem marga, melainkan memakai sistem matrilineal atau yang diistilahkan sebagai sistem suku dalam bahasa Minang, seperti contohnya etnis Lubu yang merupakan penduduk asli Mandahiling. Selain itu, marga juga bisa diartikan sebagai dusun, seperti halnya arti marga di wilayah Sumatera Selatan.
Ada yang memperkirakan bahwa di Mandailing terdapat 13 marga. Marga-marga itu ialah :
1. Hasibuan
2. Dalimunte
3. Mardia
4. Pulungan
5. Lubis
6. Nasution
7. Rangkuti
8. Parinduri
9. Daulae
10. Matondang
11. Batu Bara
12. Tanjung
13. Lintang

Lumrahnya setiap marga mempunyai nenek moyang yang sama. Tetapi ada juga sejumlah marga yang berlainan nama tetapi mempunyai nenek moyang yang sama. Misalnya, marga Rangkuti dan Parinduri; Pulungan, Lubis dan Harahap; Daulae, Matondang serta Batu Bara. Melalui tarombo atau silsilah keturunan dapat diketahui nenek moyang bersama sesuatu marga. Dan dari jumlah generasi yang tertera dalam tarombo dapat pula diperhitungkan berapa usia suatu marga atau sudah berapa lama suatu marga tinggal di Mandailing.
Dari banyak marga tersebut, terdapat dua marga besar yang berkuasa, yang masing-masing menduduki sebuah wilayah luas yang bulat. Marga-marga penguasa itu adalah :
o   Nasution di Mandailing Godang,
o   Lubis di Mandailing Julu.
Menurut Abdoellah Loebis, marga-marga di Mandailing dibedakannya berdasarkan wilayah Tanah Mandailing.
1. Mandailing Julu dan Pakantan adalah seperti berikut:
- Lubis (yang terbahagi kepada Lubis Huta Nopan dan Lubis Singa Soro),
- Nasution,
- Parinduri,
- Batubara,
- Matondang,
- Daulay,
- Nai Monte,
- Hasibuan,
- Pulungan.




2. Marga-marga di Mandailing Godang pula adalah:
- Nasution yang terbagi atas Nasution Panyabungan, Tambangan, Borotan, Lantat, Jior, Tonga, Dolok, Maga, Pidoli, dan lain-lain.
- Lubis,
- Hasibuan,
- Harahap,
- Batu Bara,
- Matondang (keturunan Hasibuan),
- Rangkuti,
- Mardia,
- Parinduri,
- Batu na Bolon,
- Pulungan,
- Rambe,
- Mangintir,
- Nai Monte,
- Panggabean,
- Tangga Ambeng,
- Margara.

(Rangkuti, Mardia, dan Parinduri asalnya dari satu marga)



Menurut Basyral Hamidy Harahap dan Hotman M. Siahaan,
a. Marga-marga yang banyak terdapat di Angkola dan Sipirok adalah :
- Pulungan,
- Baumi,
- Harahap,
- Siregar,
- Dalimunte,
- Daulay.

b. Di Padang Lawas juga terdapat marga-marga :
- Harahap,
- Siregar,
- Hasibuan,
- Daulay,
- Dalimunte,
- Pulungan,
- Nasution,
- Lubis.





KOTANOPAN KOTA SEJARAH

      Bentuk geografis wilayah kotanopan berbukit-bukit, dilalui pegunungan bukit barisan dari utara ke selatan. Selain itu terdapat pula Sungai Batang Gadis yang melewati daerah kecamatan.
             
      Kotanopan adalah sebuah kota kecil atau tepatnya sebuah desa. Tapi saya lebih sering menyebutnya sebagai Negeri Kecil, Negeri yang sering diperbincangkan orang sejak dahulu, Negeri yang juga sering menjadi pertimbangan orang-orang dan Negeri yang penuh sejarah, tapi dilupakan, Negeri tempat dimana Jenderal Besar A.H Nasution dilahirkan, Negeri tempat dimana H. Adam Malik berasal dan yg lain-lain yang gak akan muat kalau ditulis satu-persatu.
      Kotanopan adalah sebuah stasiun mantan misi Mennonite Belanda di Sumatra, Indonesia, ibukota (Klein-) Mandailing, dan kursi pejabat pemerintah Belanda.


PASANGGRAHAN KOTANOPAN
 Di Daerah Kotanopan juga berdiri tugu perintis kemerdekaan yang terletak di depan Pesanggrahan (bekas kediaman Controleur Mandailing Natal pada masa kolonial Belanda) di Jalan Medan Padang (Jl. Perintis Kemerdekaan)

 http://yudii88.files.wordpress.com/2011/04/indexpasang1.jpg?w=570



FOTO PASANGGRAHAN YANG DULU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv7SRAgGSBikpis51M3lPecdmXuTUsh-LlpcX83XPirvtqlw4SCOzURDHNR8NPE1zAa_NL07CwmA2ngF6n3eI0ZFa_Vjjgzt04dP9cmvC6bnoQaIFSdfZMQKv5y7d67hZQMpOjAHhub9o/s320/pasgrrrh.jpg

Sekitar sepuluh anak tangga harus dilalui sebelum sampai ke teras pesanggrahan. Nah, di teras inilah pada 16 Juni 1948 – dalam perjalanan dari Padang ke Parapat - Bung Karno berpidato dalam rapat raksasa di Kotanopan.
Memasuki ruang tamu Pesanggrahan, terdapat gambar Abdul Haris Nasution. Tokoh terkenal ini memang kelahiran Kotanopan, tepatnya Desa Hutapungkut. Meski berembel-embel Kota, namun sebenarnya Kotanopan hanyalah kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, Indonesia.
Selain menjadi tempat rapat raksasa, di depan bangunan yang dulunya digunakan sebagai mess tentara Belanda ini terdapat tugu perintis kemerdekaan. Di keempat sisi terdapat prasasti berisi teks proklamasi, pembukaan UUD, keterangan soal tugu, dan beberapa pahlawan yang gugur mempertahankan kemerdekaan.
seperti fotonya dibawah ini yang saya posting.
   
TUGU

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQP2O5ZA9wq5z3I81rsXdTPOgHwFPMLlOb3ukfJM5BDEarh0deT

Tugu ini berisi tulisan-tulisan tentang :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji7_dhsWyiRM7656hqac1EYKzUXUAMbbDIa2WmeUCUVUPgb-ZPrYdY6POTyAB4Ya8r4lHiMn5swIcgJJ-ssUxR2bPzU8dpYbLuxjW7THvQoRrQeYv8wG_3PsdTTjtI_80rqctpoRLs2FgJ/s320/P1060602.JPG

TUGU PERINTIS KEMERDEKAAN INDONESIA
disahkan pada
hari :JUM'AT
tanggal : 4 NOVEMBER 1988
oleh : GUBERNUR KDH TK I RAJA INAL SIREGAR

DAERAH BASIS PERJUANGAN
PERGERAKAN PERINTIS KEMERDEKAAN
INDONESIA

PROKLAMASI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDG2J27GqYEMDAKKQAOtaAg_IKpXYohhK-eWPePapZI0cp60i0n76ZZdlW8-wzgOp6_QYnVB2FR52FKuR5-RBsxW4L4nxC4gFWIsagKhqLXMHO30ML5Kjqip9h0TtwRAssILcR9WTi8Fz3/s320/P1060603.JPG

P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJNhJ3TGvvHIe2k4VYV366eAUCmp7LJ8OVStREisg5lsU-7JZnvMtgxnDfk71WX1S8gCoancCxeUWyvYYQEGxrVqWSqkfpUfZJdPCEO8K35HQsy6QoA9gUi_fmt1KQWS5LHB7wtX0DpupM/s320/P1060604.JPG

UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
PEMBUKAAN
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
1.     Ketuhanan Yang Maha Esa,
2.    kemanusiaan yang adil dan beradab,
3.    persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
4.    serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVsZD7yxHQQImikMDDOr6SNzLwZLUUQol8vHVeCn_7q2FkLoOBC6eqR2F-4t8csQOYlX7NZj9nLP9Rab9GMEQYNssxLs4W7XoqR6GgnlfZFLSe6ZNTS8Ow3BmzAMDIq0JN8nd1VewbhY3s/s320/P1060605.JPG


DAFTAR NAMA PRINTIS KEMERDEKAAN INDONESIA
KEC. KOTANOPAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfW-a-3yQDgNVdpP1mXEAFKBUDZdHyBibzuz-fNldtvNQsiYKmgaHtzWsjsdcf1CRfSbM2Jpn81lWXK_DFrCJCGoh30-Cmq4WCbkmoSTUjLlNqWlI-3UJJ-vymeLtyB5uX3VF3t0vrHRdq/s320/P1060606.JPG

                                       TUGU PAHLAWAN

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQP2O5ZA9wq5z3I81rsXdTPOgHwFPMLlOb3ukfJM5BDEarh0deT

Berkomitmen merdeka dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan kontribusi besar dari Raja-Raja Adat (Tradisional) di seluruh Indonesia sebagai amanah awal perekat persatuan kesatuan Republik Indonesia dan mengisi kemerdekaan menjadi Raja Culture (Raja Budaya), turut menyumbang pembangunan budaya bangsa sebagai simpul pemersatu antar lintas generasi.
dibuat pada tahun
 kotanopan
1959





              PRASASTI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-T4K9_m7miEJwp2VMiMInqRv3_QCSrhlPxdL9eiAd5veGsoqhcRzXQXxr-xQwbRSpjU7wkMUxYWsFt8vUVYrMpUkWjMarY-vDz5HXBPbsKMyOVypJ0hwTo2ukPpMyF5JcfKcUZsT4gKfm/s320/P1060607.JPG

Prasasti ini berisi tentang : lokasi ini adalah bekas rumah almarhum HAJI AMIN NASUTION
yang dipergunakan sebagai tempat musawarah tokoh-tokoh partai politik mulai tahun 1915.
mereka ditetapkan sebagai PERINTIS KEMERDEKAAN
diprakarsai oleh SUTAN EANDAR BUNGSU


TIANG BENDERA DI KOTANOPAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0uOqHIzIoVkDkGcQ7N3sm4GjtIUsB3XmFB_8MWKY8c5NGfd1LYzHtX-xoTahBZG8lEo4PDs5XndcSfjBxmhkqITRnC3i6ktnzZYRFz92H9nAKtHPfggKOzzcpMAwB98VyhhuW2fIV_Qvs/s320/P1060601.JPG

Tiang bendera diatas membuktikan bahwa kotanopan adalah kota sejarah, dimana sang bendera merah putih pertama kali berkibar disumatra utara, dan ke 3 di indonesia pada tahun 1945.
RUMAH TERTUA DI PASAR KOTANOPAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVhv_qrenERkldiiS2IIWdkyEb6jEuinplGn3IYmqzXC0O4hshaDD9SM3WAMQQHznYkH_deQW95Pf06hMD7bq6sOqRVDxvW00ADhCHp1YhSd85AM3NzThRJJk-Rn5ogIujTDHbrZ6KhzE/s400/kotanopan.jpg 

Dibangun pada tahun 1935, dan sampai sekarang masih berdiri kokoh.
yang membuktikan kalau kec. kotanopan itu sudah ada sejak jaman penjajahan, dan kini mulai hilang dari masarakat yang tidak mau tau akan sejarah kampung sendiri yaitu kotanopan tercinta
bukannya menjaga kesejarahannya tapi banyak yang merusaknya, itu pun banyak yang gak sadar apa yang hilang.
Kotanopan, 07  Maret 1994 ya, tepat dimana saya dilahirkan dan di besarkan disana. Tugas akhir softskill semester 3 dosen memberikan tugas tulisan bebas, disini saya mengangkat tema “BUDAYA” yang berjudul Sumatera Utara(Medan) dan Mandailing. Saya mengangkat tema budaya sumatera karena saya sendiri berasal dari Sumatera asli . Sekalugus saya ingin memperkenalkan budaya kami,karena yang saya tau selama ini orang-orang hanya mengetahui orang batak itu kasar. Memang saya akui logat kami dalam berbahasa sangat kasar meskipun kata yang disampaikan itu sebenarnya baik, dalam mengucapkan huruf ‘’e’’ biasanya disebut ‘’E’’ kasar hehehehhehhee namun itulah ciri khas logat bahasa kami dan saya sangat bangga jadi orang batak mandailing asli dan bermarga Nasution yang biasanya anak perempuan disebut ‘’Boru Nasution’’ & anak laki-laki ‘’Bayo Nasution’’ ataupun ‘’Butet’’ & ‘’Ucok’’ begitu juga dengan sebutan marga lainnya . Thank’s

                                          H O R A S !!!!!!!
  SUMBER
3. http://rezadwiramadhan.wordpress.com/2010/10/02/budaya-sumatera-utara/
 6. http://kotanopankotasejarah.blogspot.com/