Rabu, 04 Desember 2013

BISNIS INTERNASIONAL



                                       BISNIS INTERNASIONAL                 


Pendapat para sarjana Hubungan Internasional tentang pengertian ilmu Hubungan Internasional sangat beragam. Pada mulanya, ada diantara mereka yang berpendapat bahwa ilmu Hubungan Internasional mencakup semua hubungan antar negara. Misalnya saja seperti yang di utarakan oleh Schwarzenberger yang menyatakan bahwa ilmu Hubungan Internasional adalah bagian dari sosiologi yang khusus mempelajari masyarakat internasional. Artinya, ilmu Hubungan Internasional dalam secara umum tidak hanya mencakup unsur-unsur ekonomi, social, budaya, hankam, dan sebagainya, seperti misalnya, perpindahan penduduk (imigrisasi dan emigrasi), pariwisata, olimpiade (olah raga), atau pertukaran budaya (cultural exchange).
Selain pendapat yang cenderung bersifat lebih luas, ada para sarjana hubungan Internasional yang lebih memperkecil ruang lingkup ilmu hubungan Internasional yaitu dengan lebih menitik beratkan pada aspek politik dari hubungan antar negara. Salah satu pemikirnya adalah Hoffman yang menyatakan bahwa ilmu Hubungan Internasional sebagai subjek akademis terutama memperhatikan hubungan politik antar negara. Adanya penekanan terhadap kata terutama dalam arti sempit menunjukan bahwa disamping negara ada juga pelaku internasional, transnasional,atau supranasional yang lain contohnya seperti PBB (perserikatan bangsa-bangsa) UE (Uni Eropa), MNC (Multi National Corporation) dll.
Saat ini, Hubungan Internasional telah menjadi satu disiplin ilmu pengetahuan yang sedang tumbuh sangat pesat, hal ini tidak lepas dari munculnya fenomena-fenomena yang saling berkaitan didalam satu isu Globalisasi yang dirasakan baik sadar ataupun tidak dampaknya sampai kepada unit-unit terkecil disetiap pelosok dunia (lokal).
Pada hakikatnya ilmu Hubungan Internasional bisa dianalisa dari dua hal, yaitu sebagai suatu disiplin keilmuan dan fenomena/peristiwa sosial. Hubungan Internasional yang dipelajari di kelas-kelas merupakan suatu campuran dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa ilmu Hubungan Internasional adalah kajian yang multidisipliner atau interdisipliner, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa HI adalah disiplin ilmu yang tunggal. Berbagai ilmu yang diramu ke dalam HI antara lain Matematika misalnya statistik perlombaan senjata, Psikologi misalnya mempelajari peran  persepsi dalam pengambilan keputusan internasional, Ilmu Ekonomi misalnya mempelajari sistem moneter dan perdagangan internasional, Hukum, Sejarah Kawasan, Politik, Sosiologi misalnya mempelajari perilaku kelompok antarnegara, Antropologi misalnya mempelajari dan membandingkan interaksi antarbudaya, dan Ilmu Komunikasi. Hubungan Internasional sebagai suatu disiplin ilmu meliputi teori-teori, konsep-konsep, serta metode-metode penelitian. Adapun  subjek inti dari Hubungan Internasional itu sendiri adalah Sejarah Diplomasi, Politik Internasional, Politik Luar Negeri, Organisasi Internasional, Hukum Internasional, dan Ekonomi Politik Internasional. Sedangkan sebagai fenomena sosial, hubungan internasional tidak hanya dipelajari di dalam kelas, melainkan juga dalam kehidupan nyata.         
Fenomena Hubungan Internasional Dalam Kehidupan Sehari-hari
fenomena Hubungan Internasional belum jelas sehingga pendefinisiannya pun masih controversial itu menurut Chris Brown,  Hubungan Internasional (HI) merupakan objek yang intangible (tidak berwujud). Fenomena HI dalam kehidupan (the real world of International Relations) tidak jelas, bahkan ada yang berpendapat bahwa Hubungan Internasional tidak memiliki eksistensi esensial dalam dunia nyata yang dapat mendefinisikan sebuah disiplin akademik (world of knowledge). Permasalahan lain adalah hubungan internasional sebagai fenomena tidak serta merta merefleksikan Hubungan Internasional sebagai disiplin akademik. Selain itu, objek kaji/ontologinya pun sangat kompleks dan tidak ajeg. Oleh karena objek kajiannya tidak jelas itulah, masih dapat diperdebatkan apakah Hubungan Internasional dapat dikategorikan sebagai ilmu atau bukan.
Menurut Miriam Budiardjo, ” Manusia adalah makhluk yang kreatif, yang selalu menemukan akal baru yang belum pernah diramalkan dan malahan tidak dapat diramalkan.”Menurut para ahli, kriteria ilmu adalah dapat hal yang dapat dibuktikan dengan keadaan yang sama, dan akan terus berulang, tetapi salah satu objek studi HI adalah manusia.
                Bisnis Internasional memeiliki resiko yang lebih tinggi  daripada bisnis di dalam negeri .
Karena, ketidakmampuan negara untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Perubahan kebijakan fiskal atau moneter asing-investasi atau / dan domestik. Pengaruh nilai tukar dan suku bunga membuat sulit untuk melakukan bisnis internasional.
Daerah ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah fleksibilitas dalam memungkinkan perusahaan untuk memulangkan keuntungan atau dana luar negeri. Devaluasi dan inflasi juga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk beroperasi pada kapasitas yang efisien dan masih akan stabil. Sebagian besar negara membuat sulit bagi perusahaan asing untuk memulangkan dana sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk menginvestasikan dana tersebut pada tingkat yang kurang optimal. Kadang-kadang aset perusahaan disita dan yang berkontribusi terhadap kerugian finansial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar